fbpx
Jumat , 13 Desember 2024
Sekilas Info
Home | Kisah Teladan | Kisah Si Badui Kencing di Masjid Nabawi

Kisah Si Badui Kencing di Masjid Nabawi

Facebookrssinstagrammailby feather

Jika ingin mengetahui kemuliaan akhlak Rasulullah Muhammad SAW, maka kita perlu menyelami seluruh sisi kehidupan beliau. Sebab, seluruh perikehidupan beliau memang dipenuhi akhlak mulia.

Anas bin Malik RA meriwayatkan, suatu ketika para sahabat sedang berada di dalam masjid bersama Rasulullah SAW. Tiba-tiba, seorang badui (orang yang tinggal di pinggiran kota) datang lalu buang air kecil di dalam masjid.

Para sahabat spontan bangkit, hendak menghardik badui itu. Namun, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian menghentikannya. Biarkanlah ia hingga selesai dengan hajatnya!”

Para sahabat pun membiarkan si badui hingga ia selesai kencing. Setelah itu, Rasulullah SAW menasihati si badui agar jangan lagi kencing di masjid. Sebab, masjid adalah tempat shalat sehingga harus suci. Selanjutnya, beliau meminta sahabat untuk mengambil seember air. Nabi SAW lalu menyiram bekas air kencing si badui itu.

Dari kisah itu saja tergambar betapa mulianya akhlak Nabi SAW. Ibnu Umar RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah berkata dan berbuat keji atau berpura-pura berbuat keji untuk membuat orang lain tertawa (HR Bukhari-Muslim).

Anas juga berkata, “Selama aku berkhidmat kepada Rasulullah selama 10 tahun, aku tidak pernah mendengar beliau berkata “Ah”. Beliau juga tidak pernah mempertanyakan apa yang aku kerjakan, tidak pernah mengatakan kenapa kamu tidak begini, kenapa tidak begitu.” (HR Bukhari-Muslim).

Aisyah RA menuturkan, Rasulullah tidak pernah tidak pernah membalas perlakuan orang lain demi memuaskan diri. “Namun, jika perlakuan itu merusak peraturan Allah, beliau akan membalasnya (menegakkan hukum baginya) demi agama Allah semata,” kata Aisyah.

Suatu ketika, Rasulullah SAW dan Anas berjalan bersama. Saat itu, beliau mengenakan selendang besar dari Najran. Tiba-tiba, seorang badui mendekati mereka dan menarik selendang Nabi SAW itu dengan keras. Pundak Rasulullah SAW bahkan sedikit berbekas akibat tarikan itu.

Badui itu lalu berkata, “Wahai Muhammad, berikanlah harta Allah yang sedang ada padamu ini!”

Nabi SAW pun menengok kepadanya dan tersenyum. Beliau kemudian memberikan selendang tersebut kepadanya (HR Bukhari-Muslim).

Begitulah sebagian kecil akhlak Rasulullah SAW. Marilah bersama-sama kita terapkan dan jadikan panutan. Sungguh, Allah SWT telah berfirman, “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu…” (QS. Al-Ahzab: 21).

Sumber: https://www.republika.co.id/berita/q92lju458/gambaran-akhlak-mulia-rasulullah

Tentang admin

Mungkin Anda Tertarik

Si Tukang Batu yang Tangannya dicium Rasulullah

  Diriwayatkan pada saat itu Rasulullah baru tiba dari Tabuk, peperangan dengan bangsa Romawi yang …

Akhlak Nabi Mengubah Musuh Jadi Kawan

Menurut ajaran Islam, penerapan akhlak yang baik berlaku terhadap siapa pun. Dalam situasi perang, misalnya, …

Kisah Taubatnya Malik Bin Dinar

Kisah ketakwaan dan kesalehan Malik bin Dinar sangat mengabadi di kalangan salaf, terutama para pegiat …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *